816Agent
816WIN

Selasa, 04 Februari 2020

Bertengkar di Lapo Tuak, Pengawas Tambang Pasir Tewas Digorok

Bertengkar di Lapo Tuak, Pengawas Tambang Pasir Tewas Digorok

Pembunuhan sadis terjadi di Batubara, Sumut, Senin (3/2) dini hari. Seorang pria tewas digorok, diduga dipicu pertengkaran di lapo tuak.
Korban tewas diidentifikasi sebagai Darwin Sitorus (41), warga Dusun VIII Desa Kampung Kelapa, Kecamatan Air Putih, Batubara. Dia dikeroyok dan gorok di penambangan pasir di Dusun Cinta Maju, Desa Pematang Panjang, Kecamatan Air Putih, Batubara, sekitar pukul 00.30 Wib.
Pelakunya diduga tetangga satu desa korban, yakni MS (30). "Korban dikeroyok di tangkahan pasir tak jauh dari kantin milik Henny Br Sitohang, istrinya," kata Kapolsek Indrapura, AKP Mitha Anastasya.
Berdasarkan informasi dihimpun, pembunuhan ini dipicu emosi MS tidak terima Darwin menyiramkan tuak kepadanya. Mereka sebelumnya disebutkan bertengkar saat minum tuak bersama di lapo atau kedai tuak, Minggu (2/2) malam. Saat itulah korban disebutkan menyiramkan tuak kepada MS.
Setelah dilerai warga, MS dan Darwin pulang ke rumah masing-masing. Namun, sekitar pukul 00.30 Wib, MS mendatangi korban yang bekerja sebagai pengawas di pertambangan pasir.
MS sempat menanyakan keberadaan Darwin kepada penjaga malam di pertambangan. Dia sempat mengatakan, "Tadi aku disiram tuak sama Darwin Sitorus," kata polisi menirukan saksi.
Menurut keterangan sang penjaga malam, tak lama berselang, Darwin tiba. Dia bertemu MS dan mereka kembali bertengkar di sana.
Sesaat kemudian, GG dan 6 pria lain tiba di lokasi dengan mengendarai sepeda motor. GG menyuruh pelaku untuk memukul Darwin. "Pukul, pukul! Kalau tidak kau pukul, kupukul kau!" kata GG ketika itu memprovokasi.
MS bersama teman-temannya kemudian mengeroyok Darwin. Lehernya kemudian digorok dengan pisau.
Pembunuhan ini disaksikan 3 penjaga malam lokasi galian C.. Mereka langsung kabur dan memberitahukan kejadian itu kepada Henny Br Sitohang, istri korban. Perempuan itu pun menghubungi petugas Polsek Indrapura.
Mendapat laporan itu, Kanit Reskrim Polsek Indrapura, Ipda Jimmy Sitorus, bersama 6 anggotanya dan petugas Satreskrim Polres Batubara langsung bergerak ke lokasi. Mereka mendapati korban telentang tewas berlumuran darah di sana. Setelah olah TKP, jasad pria itu dievakuasi ke RSUD Batubara.
Tak lama berselang, MS menyerahkan diri. Dua pria yang ikut mengeroyok Darwin, yakni GG dan JP, kemudian diringkus di kediaman masing-masing. "Kita masih memburu pelaku lain yang telah diketahui identitasnya," sebut Mitha.
Polisi masih mengembangkan kasus ini. Para tersangka masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Indrapura. "Mereka kita kenakan Pasal 340 jo 170 KUHP, secara bersama-sama melakukan pengeroyokan dan pembunuhan," sebut Mitha.
Sementara istri korban, Henny Br Sitohang, berharap para tersangka dihukum seberat-beratnya. Dia meminta mereka dihukum mati karena telah membunuh suaminya.