
Berdasarkan hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH), hingga terdapat potensi kekeringan meteorologis (iklim) di sebagian besar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dengan kriteria panjang hingga ekstrem.
"Kami sudah melaporkan kapan musim kemarau mulai dan berakhir. Dan kita sudah menyampaikan ke BPBD dan Dinas Pertanian serta Pemerintah Daerah Provinsi Banten supaya bisa mendrop air," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Klas 1 Serang Tarjono, Kamis (4/7).
Disampaikan Tarjono, di provinsi Banten telah mengalami HTH sejak 31 hari dan prakiraan curah hujan rendah 70 persen.
"Masyarakat karena ini musim kemarau, diimbau bisa menghemat air bersih dan bisa menjaga kondisi fisik kita karena cuaca cukup terik temperatur juga cukup tinggi agar stamina tetap terjaga," katanya.
Sebanyak 9.843 hektare lahan sawah yang tersebar di kabupaten dan kota Provinsi Banten mengalami kekeringan. Jumlah tersebut adalah lahan sawah tanaman padi yang mayoritas merupakan lahan pertanian irigasi tadah hujan. Akibatnya banyak petani mengeluhkan sulitnya air untuk tanaman mereka.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M. Tauchid menuturkan, kondisi terparah yang terdampak kekeringan adalah di wilayah Pandeglang. Lahan sawah di Kabupaten Pandeglang yang terdampak kekeringan adalah seluas 9.019 hektare.
"Data per 2 Juli kemarin, jumlah total luas lahan sawah di Banten yang terdampak kekeringan sebanyak 9.843 hektare. Kabupaten Pandeglang terluas terkena dampak kekeringan ini dengan total keseluruhan 9.019 hektare lahan, dengan rincian status kekeringan ringan 5.503 hektare, kekeringan sedang 3.221 hektare dan kekeringan berat seluas 295 hektare," kata Agus, Kamis (4/7).
Sementara di Lebak, sebagai daerah terdampak kekeringan kedua dengan luas sawah kekeringan 455 hektare yang status kekeringannya ringan seluruhnya. Tangerang juga terdampak kekeringan dengan status ringan yang luas totalnya 97 hektare. Sementara Kabupaten Serang ada 272 hektare lahan sawah yang kering, dengan rincian 256 hektare status sedang dan 16 hektare berstatus kekeringan ringan.
Pihak Dinas Pertanian Provinsi Banten mengaku sudah melakukan upaya bantuan bagi para petani dengan mengirimkan bantuan pompa air untuk diperbantukan kepada petani. sebanyak 20 pompa disiapkan Pemprov Banten untuk petani.
"Meski situasi seperti ini kami yakin hanya mempengaruhi ketahanan pangan beras kurang dari 2 persen pasokan Banten," katanya.