
Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo mengatakan banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Senin (15/7). Banjir setinggi 30-50 cm menggenangi 10 desa di 3 kecamatan yaitu Kec. Moilong (5 desa), Kec. Toili (4 desa), dan Kec. Toili Barat (1 desa).
"1.450 kk terdampak dengan rincian Moilong 750 KK, Wilayah Kec. Toili 450 KK, dan Kec. Toili Barat 250 KK) dan 2 jembatan rusak (1 rusak ringan dan masih bisa dilewati dan 1 rusak berat sehingga tidak bisa dilewati kendaraan)," jelasnya.
Kurugian material diperkirakan sebanyak Rp 400 juta (Kec. Moilong Rp 200 juta, Kec. Toili Rp 150 juta dan Kec. Toili Barat Rp 50 juta)
Kondisi pada Kamis (18/7) pukul 11.54 WITA hujan sudah mulai reda namun air masih menggenangi beberapa perumahan dan akses jalan belum dapat dilalui, tidak ada korban jiwa dan kerusakan rumah.
Satu Warga Tewas
Perkembangan hari ini, lanjutnya, banjir sudah surut dan aktivitas sudah normal kembali. Korban meninggal ada 1 orang atas nama Wagini (29), pekerjaan Tani, Alamat di Desa Bumiharjo Kec. Moilong Kab. Banggai.
"Kamis, 18 Juli korban sedang bermain bersama teman-temannya sekira pukul 12.15 Wita. Mereka bermain di area banjir yakni di persawahan belakang Desa Bumiharjo sambil menunggu ayam yang hayut terbawa arus namun pada saat berenang korban Lk. Wagini tidak mampu menahan derasnya arus air sehingga hilang terbawa arus," tuturnya.
Kemudian teman-teman korban bersama warga Desa mencari korban dan pada sekitar jam 13.15 wita korban ditemukan tidak jauh dari TKP dalam keadaan meninggal dunia.