
Bahkan munculnya pulau-pulau baru ini bisa terlihat oleh satelit NASA. Berikut beberapa pulau baru yang mendadak muncul ke permukaan dan menjadi misteri. Namun akhirnya terungkap:
1. Pulau Hunga Tonga-Hunga Haapai
Pulau ini muncul sejak akhir Januari 2015. Munculnya karena erupsi gunung berapi di perairan Tonga, Samudera Pasifik. Pulau baru ini membentang antara dua pulau kecil yang lebih tua yang disebut Hunga Tonga dan Hunga Ha'apai.
Pulau 'bayi' itu mampu bertahan hidup dengan cara yang tidak biasa. Analisis yang dilakukan pada tahun 2017 oleh NASA tentang harapan hidup pulau ini yaitu antara enam dan 30 tahun. Pulau ini adalah satu dari tiga pulau vulkanik yang hidup lebih lama, beberapa bulan dalam 150 tahun terakhir.
"Pulau ini juga pulau pertama yang sanggup bertahan sejak armada satelit mulai mengamati permukaan Bumi," kata Slayback, seorang ilmuwan di NASA.
2. Pulau Ferdinandea
Pulau Ferdinandea sebenarnya bukan pulau baru. Ferdinandea pernah hilang dan kemudian muncul kembali. Pulau ini tak jauh dari lepas pantai Sisilia dan Tunisia, Laut Mediterania.
Kisah pulau Ferdinandea dimulai pada Juli 1831. Waktu itu, selepas gunung berapi meletus, warga mencium bau belerang yang menyengat. Beberapa hari kemudian, pilar besar terlihat naik dari laut.
Awalnya warga mencium bau belerang, mereka mengira ada kapal terbakar. Dua minggu setelah peristiwa tersebut, pulau baru muncul di tempat itu. Pulau itu terus tumbuh dan meluas. Hingga mencapai ketinggian 63 meter dengan diameter 4,8 kilometer.
Lalu pulau ini menjadi perebutan karena letaknya yang strategis. Perebutan tak lama, kurang dari enam bulan pulau ini tenggelam ke laut. Uniknya, berdasarkan catatan sejarah, pulau ini ternyata sering tenggelam kemudian muncul kembali. Setidaknya, sejarah mencatat hal tersebut telah terjadi sebanyak empat atau lima kali.
Kisah pulau Ferdinandea dimulai pada Juli 1831. Waktu itu, selepas gunung berapi meletus, warga mencium bau belerang yang menyengat. Beberapa hari kemudian, pilar besar terlihat naik dari laut.
Awalnya warga mencium bau belerang, mereka mengira ada kapal terbakar. Dua minggu setelah peristiwa tersebut, pulau baru muncul di tempat itu. Pulau itu terus tumbuh dan meluas. Hingga mencapai ketinggian 63 meter dengan diameter 4,8 kilometer.
Lalu pulau ini menjadi perebutan karena letaknya yang strategis. Perebutan tak lama, kurang dari enam bulan pulau ini tenggelam ke laut. Uniknya, berdasarkan catatan sejarah, pulau ini ternyata sering tenggelam kemudian muncul kembali. Setidaknya, sejarah mencatat hal tersebut telah terjadi sebanyak empat atau lima kali.
3. Pulau Pasir di Pantai Carolina Utara
Presiden dari Cape Hatteras National Seashore, Bill Smith mengatakan pulau ini masih sangat berbahaya. Ia memperingatkan agar warga tak mendekati pulau ini. Alasannya, karena pulau tersebut menjadi area pancing. Ia khawatir jika ada kail pancing yang tertinggal dan melukai seseorang.
Bahaya lain adalah hiu dan ikan pari yang berada tepat di bawah permukaan air dan air yang membentuk seperti sungai kecil di antara pulau dan daratan sepanjang 15 meter yang menghasilkan arus yang kuat.
Pulau Pasir memiliki panjang 1,6 kilometer dan lebar 146 meter, letaknya di luar pantai Buxton, Carolina Utara, yang merupakan bagian dari Cape Hatteras National Seashore.
Pulau ini diduga terbentuk karena arus dan badai, yang secara konstan merubah pulaunya. "Kemungkinan kekuatan arus dan badai untuk membentuk pulau pasir tersebut dapat memperbesar atau tenggelam di bawah ombak dapat satu atau dua tahun lagi, kata Smith.
Bahaya lain adalah hiu dan ikan pari yang berada tepat di bawah permukaan air dan air yang membentuk seperti sungai kecil di antara pulau dan daratan sepanjang 15 meter yang menghasilkan arus yang kuat.
Pulau Pasir memiliki panjang 1,6 kilometer dan lebar 146 meter, letaknya di luar pantai Buxton, Carolina Utara, yang merupakan bagian dari Cape Hatteras National Seashore.
Pulau ini diduga terbentuk karena arus dan badai, yang secara konstan merubah pulaunya. "Kemungkinan kekuatan arus dan badai untuk membentuk pulau pasir tersebut dapat memperbesar atau tenggelam di bawah ombak dapat satu atau dua tahun lagi, kata Smith.