816Agent
816WIN

Jumat, 12 April 2019

Dicegat di Tol, Ini Kronologi Penangkapan Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper

Dicegat di Tol, Ini Kronologi Penangkapan Pelaku Mutilasi Mayat Dalam KoperPolisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto (28) yang tewas ditemukan tanpa kepala di bawah Jembatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pelaku pembunuhan sadis itu diketahui berinisial AP alias AS.


Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Jawa Timur bahwa pelaku melarikan diri keJakarta.
"Informasi dari Ditreskrimum Jatim, terduga pelaku mutilasi segera akan ke Jakarta dengan ciri-ciri menggunakan bis dan sebagainya," kata Yusuf saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (12/4).
Mendengar kabar tersebut, pihaknya pun langsung melakukan penyekatan di jalan tol. Saat itu penyekatan dan penjagaan juga dilakukan di pintu masuk Cikarang Utama.
"Perkiraan bis tadi pagi sampai Jakarta. Dan setelah ciri-ciri itu lewat melalui Cikarang, diikuti anggota karena kalau dicegat di jalan takutnya akan macet sepanjang jalan," ujarnya.
Saat melihat situasi cukup memungkinkan untuk dilakukan pemberhentian di Tol Dalam Kota, tepatnya offram Tegal Parang (KM 5), pihaknya langsung melakukan pencarian terhadap AP. Pelaku berhasil ditemukan di dalam bis yang ditumpangi.
"Kemudian pelaku dibawa ke SPKT untuk selanjutnya akan dilimpahkan ke Polda Jatim," ucapnya.
Seperti diketahui, Rabu (3/4) lalu, jenazah Budi Hartanto ditemukan warga di tepi sungai di bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu. Kondisi jenazah korban yang berada dalam koper sudah tak utuh.
Polisi menduga motif asmara melatarbelakangi pembunuhan Budi Hartanto (28). Diduga, korban terlibat asmara sesama jenis.
"Kemarin kita sudah merangkaikan ada beberapa alternatif penyelidikan terhadap kematian Budi Hartanto yaitu ekonomi, perampokan dan asmara," kata Barung di Mapolda Jawa Timur, Jalan A Yani, Surabaya, Jumat (5/4).
Kemudian, lanjutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, penyidik menghilangkan motif ekonomi dan perampokan. "Dari 14 saksi yang sudah kita periksa, kami berkeyakinan bahwa kami menghilangkan motif perampokan atau curasnya dan motif ekonomi. Kita masuk pada hal yang berkaitan dengan asmara," ungkap Barung.
Penyidik juga menduga, korban memiliki orientasi seks menyimpang. Namun Barung belum berani memastikan dugaan tersebut. "Arahnya ke situ ya (seks menyimpang), ada beberapa hal yang harus kita dalami berkaitan dengan orientasi seks yang berbeda itu," ucapnya. [noe]