816Agent
816WIN

Jumat, 29 Maret 2019

Sambut Akhir Pekan, Rupiah Berada di Posisi 14.226 per Dolar AS

Nilai Tukar Rupiah Menguat Atas DolarJakarta - Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat menyambut akhir pekan ini.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah naik 11 poin atau 0,07 persen ke posisi 14.244 per dolar AS dari posisi kemarin di 14.255 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat terbatas ke posisi 14.241 per dolar AS dari penutupan kemarin 14.243 per dolar AS.

Pada Jumat siang ini, rupiah bergerak di posisi 14.226 per dolar AS. Sepanjang Jumat pekan ini, rupiah berada di posisi 14.226-14.246 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih menuturkan, data ekonomi AS terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS tersebut mencapai 2,2 persen pada kuartal IV 2018. Sepanjang 2018, ekonomi AS tumbuh 2,9 persen.
"Tampaknya ekonomi AS mencatatkan kinerja terbaiknya pada 2018, dan mulai menunjukkan perlambatan pada tahun-tahun mendatang," ujar Lana, seperti dikutip dari laman Antara.
Pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal IV lebih rendah dibandingkan harapan konsensus 2,4 persen dan lebih rendah dibandingkan kinerja pada kuartal sebelumnya yang tercatat 3,4 persen.
Sementara itu, pada kuartal II 2018, pertumbuhan ekonomi AS tercatat tinggi sebesar 4,2 persen dan kuartal I 2018 tercatat sebesar 2,2 persen.
Bank sentral AS prediksi untuk tahun ini dan beberapa tahun mendatang pertumbuhan ekonomi AS akan menunjukkan tren perlambatan. Pertumbuhan ekonomi AS pada 2019 diprediksi mencapai 2,1 persen, 2020 menjadi 1,9 persen dan pada 2021 menjadi 1,8 persen.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali lanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis pekan ini.
Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Kamis 28 Maret 2019, rupiah melemah 53 poin atau 0,37 persen ke posisi 14.255 per dolar AS dari perdagangan kemarin di posisi 14.202 per dolar AS.
Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah tipis sembilan poin ke posisi 14.216 per dolar AS dari penutupan perdagangan kemarin di kisaran 14.207 per dolar AS.
Pada Kamis siang ini, rupiah melemah ke posisi 14.240 per dolar AS. Rupiah bergerak di kisaran 14.216-14.250 per dolar AS.
Ekonom Lana Soelistianingsih menuturkan, pelemahan rupiah pada Kamis pagi didorong membaiknya neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Januari 2019.
"Kemungkinan kinerja perdagangan AS membaik seiring dengan kesepakatan perdagangan AS-China yang menunjukkan kemajuan yang signifikan dan tampaknya memuaskan AS," tutur Lana, seperti dikutip dari laman Antara.
Neraca perdagangan AS pada Januari 2019 mengecil menjadi USD 51,1 miliar dari USD 59,9 miliar pada Desember 2018. Angka ini jauh di bawah konsensus harapan analis sebesar USD 57 miliar.
Ekspor meningkat menjadi USD 207,3 miliar terutama didorong naiknya ekspor bahan makanan terutama kedelai, lainnya terbantu ekspor kendaraan terutama kendaraan penumpang. Kedua jenis ekspor ini dipicu sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan antara AS-China.




Sambut Akhir Pekan, Rupiah Berada di Posisi 14.226 per Dolar AS





Jakarta - Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung menguat menyambut akhir pekan ini.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah naik 11 poin atau 0,07 persen ke posisi 14.244 per dolar AS dari posisi kemarin di 14.255 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat terbatas ke posisi 14.241 per dolar AS dari penutupan kemarin 14.243 per dolar AS.

Pada Jumat siang ini, rupiah bergerak di posisi 14.226 per dolar AS. Sepanjang Jumat pekan ini, rupiah berada di posisi 14.226-14.246 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih menuturkan, data ekonomi AS terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS tersebut mencapai 2,2 persen pada kuartal IV 2018. Sepanjang 2018, ekonomi AS tumbuh 2,9 persen.

"Tampaknya ekonomi AS mencatatkan kinerja terbaiknya pada 2018, dan mulai menunjukkan perlambatan pada tahun-tahun mendatang," ujar Lana, seperti dikutip dari laman Antara.
Pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal IV lebih rendah dibandingkan harapan konsensus 2,4 persen dan lebih rendah dibandingkan kinerja pada kuartal sebelumnya yang tercatat 3,4 persen.

Sementara itu, pada kuartal II 2018, pertumbuhan ekonomi AS tercatat tinggi sebesar 4,2 persen dan kuartal I 2018 tercatat sebesar 2,2 persen.
Bank sentral AS prediksi untuk tahun ini dan beberapa tahun mendatang pertumbuhan ekonomi AS akan menunjukkan tren perlambatan. Pertumbuhan ekonomi AS pada 2019 diprediksi mencapai 2,1 persen, 2020 menjadi 1,9 persen dan pada 2021 menjadi 1,8 persen.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali lanjutkan pelemahan pada perdagangan Kamis pekan ini.

Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Kamis 28 Maret 2019, rupiah melemah 53 poin atau 0,37 persen ke posisi 14.255 per dolar AS dari perdagangan kemarin di posisi 14.202 per dolar AS.

Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah tipis sembilan poin ke posisi 14.216 per dolar AS dari penutupan perdagangan kemarin di kisaran 14.207 per dolar AS.

Pada Kamis siang ini, rupiah melemah ke posisi 14.240 per dolar AS. Rupiah bergerak di kisaran 14.216-14.250 per dolar AS.
Ekonom Lana Soelistianingsih menuturkan, pelemahan rupiah pada Kamis pagi didorong membaiknya neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) pada Januari 2019.

"Kemungkinan kinerja perdagangan AS membaik seiring dengan kesepakatan perdagangan AS-China yang menunjukkan kemajuan yang signifikan dan tampaknya memuaskan AS," tutur Lana, seperti dikutip dari laman Antara.

Neraca perdagangan AS pada Januari 2019 mengecil menjadi USD 51,1 miliar dari USD 59,9 miliar pada Desember 2018. Angka ini jauh di bawah konsensus harapan analis sebesar USD 57 miliar.

Ekspor meningkat menjadi USD 207,3 miliar terutama didorong naiknya ekspor bahan makanan terutama kedelai, lainnya terbantu ekspor kendaraan terutama kendaraan penumpang. 

Kedua jenis ekspor ini dipicu sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan antara AS-China.
Di sisi lain, impor tercatat turun 2,6 persen (bulan ke bulan/mom) menjadi USD 258,5 miliar, terendah dalam tujuh bulan terakhir.

Turunnya impor terutama karena turunnya impor barang modal terkait aksesoris komputer, semi konduktor yang juga terkait barang impor dari China. Impor dari China tercatat turun 9,6 persen (mom).