816Agent
816WIN

Rabu, 27 Maret 2019

BI Sebut Rupiah Melemah Akibat Tertekan Defisit Transaksi Berjalan

BI Sebut Rupiah Melemah Akibat Tertekan Defisit Transaksi BerjalanDeputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah karena adanya tekanan di defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD).
"Sebagai negara yang namanya CAD artinya kan pasti ada permintaan dolar. Defisit itu kan ekspor dikurangin impor barang dan jasa, jadi pasti ada kebutuhan untuk impor barang dan jasa. Apakah impor barang atau impor jasa. Jadi pasti itu yang kemudian menimbulkan permintaan terhadap valas yang selalu ada di dalam dalam negeri," kata Mirza di Gedung BI, Rabu (27/3).
Mirza menambahkan, dalam kurun waktu empat tahun terakhir, CAD tersebut masih bisa didanai oleh capital inflow sehingga masih bisa berkontribusi dalam menjaga kestabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Bank Indonesia memandang defisit ini memiliki tren yang lebih baik jika dibandingkan 2018. Bahkan pada kuartal I 2019, Mirza yakin angkanya akan lebih baik dibandingkan kuartal IV 2018.
"Sehingga itu yang kemudian membawa juga kepada stabilitas kurs di kuartal 1 2019 dan mudah-mudahan juga akan terus membaik di 2019 ke depan ini," tegasnya.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) cenderung melemah. Hal itu didorong dari indeks dolar AS yang cenderung menguat.
Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah melemah 31 poin terhadap dolar AS atau sekitar 0,21 persen ke posisi 14.202 pada perdagangan, Rabu (27/3). Pada perdagangan Selasa kemarin, rupiah bergerak di posisi 14.171 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,16 persen terhadap dolar AS menjadi 14.195 dari penutupan perdagangan kemarin di kisaran 14.172 per dolar AS. Pada Rabu siang ini, rupiah bergerak di kisaran 14.212 per dolar AS.Rupiah bergerak di kisaran 14.193-14.213 per dolar AS.